Memupuk rasa cinta
Kamis, 01 Maret 2012
0
komentar
Masih ingatkah pembaca dengan lagu jadul,melihat pintu rumahmu saja aku sudah bahagia apalagi berjumpa
denganmu (agak lebay juga sih)deg degan ,pembaca yang sudah berumah tangga ,dulu waktu pacaran jangankan melihat si dia ,mendengar namanya di sebut oleh seseorang
rasanya sudah ada getaran tertentu di hati kita,mendengar suaranya di ruangan kelas sebelah rasanya sudah enggak karuan (pas masih sekolah),sampai kita bisa ber pegangan tangan........ Gusti paringana sabar...rasane gemeter campur grogi....dan rasa rasa lainya yang tidak bisa di ungkapkan
Seiring bertambahnya waktu,sampai pasangan menikah rasa rasa tersebut diatas masih sangat terasa,apalagi masih waktu pengantin baru,lha masa bulan madu habis,berbarengan dengan kenyataan dalam mengarungi kehidupan berrumah tangga,ya pekerjaan,kebutuhan sehari-hari,sifat sifat asli pasangan yang mulai kelihatan ikut mengurangi expresi cinta kita dengan pasangan.penulis tidak mau memakai istilah kadar cinta yang menurun. ditambah kehadiaran buah hati muncul nuansa kebahagian baru, iya karena anak adalah anugrah yg di berikan pada pasangan berumah tangga. di point ini juga kalau kita tidak pandai mengelola moment punya andil memperburuk care kita ke pasangan karena konsentrasi tertuju pada si kecil.
Di saat seperti ini angin sekecil apapun punya potensi untuk masuk lewat kisi kisi kecil yang kita abaikan. keakrab an salah satu pasangan hidup di tempat kerja bisa jadi sela-sela untuk maaf lari dari rumitnya masalah keluarga.sampai yang lebih parah ,hadirnya orang ketiga,.orang ketiga mengapa hadir sebagai sosok yang biasanya tampil lebih elegan...ya karena orang ini hadir sebagai sosok baru yang biasanya dengan karakter melengkapi kekurangan pasangan kita walaupun belum tentu benar adanya,.karena sosok baru,kembali membawa sensasi rasa yg pernah kita rasakan waktu kita baru kenal dg pasangan kita yang dulu,berdebar debar,salah tingkah,ada rasa damai ,ceria di sisinya semua .serba indah.
Yang menjadi pertanyaan, dulu dengan pasangan kita, kan pernah punya sensasi rasa yang demikian,mengapa sekarang berkurang,atau malah hilang,kini datang yang baru sensasi itu tumbuh kembali dengan demikian dahsyatnya bahkn bisa melebihi ..kalau kita boleh ber andai andai ,seandainya kita jadian dengan yang baru,si penimbul sensasi baru ini, apa ada jaminan kalau sensasi itu tidak akan hilang seperti pasangan kita yang pertama?.begitu seterusnya. sekarang apa tidak sebaiknya kita ciptakan sensasi yang menggelora dengan pasangan kita. istilahnya barang lama dengan rasa baru,sesekali anak di titipkan mertua kita sisihkan waktu tersendiri,mengejakan hoby berdua,mengunjungi tempat tempat kenangan berdua dulu,,nginep di hotel berdua kasi kejutan kejutan hadah yang tidak kalah penting komunikasi harus senantiasa di jaga......... rasanya cukup ampuh menyulap pasangan lama kita jadi clinggggggg.Ada pepetah jerman mengatakan "rumput tetangga kelihatan lebih hijau ,tapi kita sering lupa menghijaukan rumput sendiri"
bersambung............................
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Memupuk rasa cinta
Ditulis oleh tjipto_ning
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://tjipto-ning.blogspot.com/2012/03/memupuk-rasa-cinta.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh tjipto_ning
Rating Blog 5 dari 5