Apakah kita konsumtif

Posted by tjipto_ning Sabtu, 11 Februari 2012 0 komentar

Pertanyaan sederhana yang sulit kita menyadarinya, kita termasuk di dalamnya apa tidak,selagi kita memang benar-benar membutuhkan tidak bisa di katakan konsumtif.Kita ambil contoh pemakaian pulsa telepon hp,seberapa besar yang kita perlukan dalam satu bulanya.setelah ketemu, kita pilah,kita bisa kurangi panggilan-panggilan yang tidak berguna contoh...ibu-ibu pas masak sesuatu....."halo bu erna mo
bikin kolak  gareme habis , jadi kurang mantep nich rasanya   di rumah ada ndak?..nah garamnya gratis...tapi halo nya pake hp Rp 1500.

Belum lg percakapan lain yg seharusnya bisa bicara langsung tp kita pake hp.Memang hp ,atau gagdet lainya bukan merupakan kebutuhan semata tapi juga merupakan gaya hidup,tapi kita juga mesti bijak menyikapi perkembangan tecnologi,selain alat percakapan dan sms ,seberapa jauh kita butuh fitur lainya,apa bener kita butuh fiturnya atau cuma sekedar supaya nggak kalah bagus dengan teman sekantor,kalau pembaca mau bernafsu  tuk supaya tidak ketinggalan zaman type hp nya,setiap hari produsen hp mengeluarkan type terbarunya apa kita juga mau ikut di dalamnya.

Ada lagi masalah makanan.mi instan seberapa membutuhkan untuk konsumsi sehari hari,sampai kita membeli ber dus dus mi instan...ya bolehlah untuk selingan tp anak anak cenderung milih praktisnya lebih enak nyeduh mie instan daripada makan nasi dan sayuran.ada perilaku sebagian ibu-ibu dengan tenangnya,melihat anaknya mengkonsumsi mi instan saban hari.
Bukan mau mementahkan iklan di televisi,anda percaya bahwa minuman sari jeruk, di peras dari jeruk asli,atau paling tidak kandungan nurtisinya sebagus jeruk asli,pembaca percaya bahwa sosis di buat dari daging pilihan murni,naget di buat dari daging atau ayam kwalitas terbaik....Ya bolehlah sekali waktu kita makan makanan cepat saji seperti itu tapi bukan untuk sehari hari .Enggak lucu kan anak ulang tahun cus kita bikin kuntuky  sendiri ,praktis juga ke MD atau kalau mau yang lebih nasionalis dikit ,ke Ayam goreng lokal,Wong solo,kalasan,mbokBerek,rasanya nggak kalah tuh,

Bagaimanapun juga memasak sendiri dengan bahan yang lebih frees jauh lebih baik,yang tidak kalah penting dalam proses memasak ada benang benang kasih sayang yang tdak terlihat tapi cukup di rasakan suami dan anak anak, dan kita terhindar dari perilaku konsumtif dan banyak lagi perilaku kita yang tergolong konsumtif.....semoga tulisan sedikit ini bisa memberi manfaat bagi kita untuk pandai pandai....memanfaatkan uang belaja kita   Tinggalkan komentar untuk kritik yang membangun....saya yakin ibu ibu adalah ibu yang baik demi anak dan suaminya dengan memasak sendiri bagi keluarga tercinta

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Apakah kita konsumtif
Ditulis oleh tjipto_ning
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://tjipto-ning.blogspot.com/2012/02/apakah-kita-konsumtif.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Tjipto_ning.